BLOG NINIEK SS

0852 2840 1939 || 0877 3259 8747

http://solusi-sakit-maag.blogspot.com/2014/07/resensi-buku-rahasia-sembuh-sakit-maag.html

BAGAIMANA BAKTI KEPADA SUAMI ?

BAGAIMANA BAKTI KEPADA SUAMI ?

Oleh NiniekSS

Bakti kepada suami adalah jalan yang ditawarkan oleh Allah SWT.agar seorang isteri bisa masuk surga dengan mudah. Nah bagaimana caranya ? Ternyata gampang-gampang susah.

Pembaca Blog NiniekSS yang dirahmati oleh Allah SWT.

Bismillahirrahmanirrahiim...

Para isteri yang menderita sakit maag atau sakit lain yang tak sembuh-sembuh, ternyata setelah saya amati dengan mendalam, karena semasa sehatnya mereka kurang berbakti kepada suami, sehingga Allah berikan ujian agar insyaf kepada kekhilafannya. Dan kembali kepada jalan yang benar yang Allah SWT. dan RasulNya perintahkan.

Alasan mereka tak berbakti kepada suami macam-macam. Ada yang karena menurut mereka suami tak mampu memenuhi kebutuhan keluarga. Tak memberi nafkah batin. Egonya sangat tinggi. Mau menangnya sendiri. Tak mau kompromi. Kurang perhatian. Otoriter. Dan masih banyak lagi. Marilah kita coba bahas satu persatu...

•    Tak mampu memenuhi kebutuhan keluarga

Rejeki sudah diatur oleh Allah SWT. Baik besarnya maupun jalannya. Dan Allah itu Maha Tahu dan Maha sempurna dalam mengatur hambaNya. Kalau nafkah yang diberikan oleh suami itu kurang setelah dijereng-jereng...pasti ada yang tak beres dalam pengelolaannya. Tugas mengelola keuangan biasanya kan kerjaan isteri. Nah gimana dong kok sampai kurang ?

Tentu ada pengeluaran yang dipaksakan. Mustinya tak dibeli dipaksakan beli. Baju diri dan anak-anak masih bagus, eh kepingin beli. Sayur dan lauk masih cukup untuk sehari, eh jajan. Ada yang nawarin kredit barang-barang kebutuhan rumah tangga yang tak penting, tak ada uang, karena kepingin, eh ambil juga. Sebetulnya, rejeki yang diberikan oleh Allah lewat suami, PASTI cukup, asal kitanya bersyukur dengan setiap rejeki yang Allah berikan, sekecil apapun dan bersabar dalam menahan keinginan beli-beli. Itu resep saya...Insya Allah kalau resep ini dijalani dengan tekun, kita tak akan sampai kekurangan. Dan kitapun tak punya hutang. Hutang itu enak didepan tapi tak enak saatnya harus bayar bukan ? Hargailah jerih payah suami dalam memenuhi nafkahnya, sekecil apapun dapetnya.

Penghargaan isteri kepada apapun yang diberikan suami kepadanya, akan menjadikan keridhoan Allah kepada seorang isteri. Wajah yang bersyukur, dan ucapan terima kasih ketika menerima sesuatu dari suami, akan menumbuhkan kelegaan dihati suami, sehingga suamipun akan bersyukur diberikan isteri yang baik, bisa menghargai suami, dan tidak penuntut.

•    Tak memberi nafkah batin

Suami tak memberikan nafkah batin kepada isteri pasti ada sebabnya. Apakah isteri kurang perhatian kepada suami ? Malas masak ? Malas menyediakan pakaian suami untuk ganti ketika dibutuhkan ? Tak pernah membuatkan teh hangat untuk suami ? Rumah selalu kotor dan berantakan tak pernah rapi ? Atau memang isteri tak pernah mencintai suami ? Atau bisa jadi suami selalu kelelahan dalam bekerja mencari nafkah sehingga tak ada selera lagi untuk mencumbu isteri ? Tentu banyak penyebabnya yang harus dicari pada diri kita para isteri. Agar tak selalu menjatuhkan kesalahan kepada suami terus menerus. Kalau suami menjadi jenuh mengalami kondisi yang menyebalkan dirumah, jangan menyesal kalau kemudian suami jadi melirik tanaman yang lebih hijau diluar pagar. Jangan sampai itu terjadi pada kita ya teman ? Oleh karena itu selalulah perbaiki diri kita sebagai isteri dengan sebaik-baiknya. Mengelola rumah tangga dengan baik. Menjaga kebersihan rumah. Melayani makan suami dan anak-anak dengan baik. Dan menciptakan suasana yang harmonis dalam keluarga.

Jadilah kita sebagai wanita yang dirahmati dan diberkahi oleh Allah SWT. Yang tunduk dan taat kepada perintah Allah, dengan tunduk dan patuh kepada suami, menghormati dan menghargai, mencintai, dan membuat hati suami selalu bahagia bersama kita. Buat suami kita selalu merindukan kita. Dengan apapun yang mampu kita lakukan dengan keikhlasan dan ketaqwaan.

•    Egonya sangat tinggi

Banyak suami yang egonya sangat tinggi. Tapi yuk kita cari apa yang membuatnya suami demikian ? Apakah suami tak pernah dihargai pendapatnya serta keputusan-keputusannya ? Apakah pendapatnya selalu kita bantah dan kita remehkan ? Apakah karena gajinya lebih sedikit dari kita lalu kita menganggap remeh kepada suami ? Apakah kita selalu membanding-mbandingkan perolehan suami dengan kesuksesan orang lain ? Apakah kita selalu meremehkan suami didepan anak-anak ? Jika iya, maka semua itu memang bisa membuat suami uring-uringan setiap saat. Padahal kitalah yang justru menjadi penyebabnya. Ego tinggi berawal dari kurangnya perhatian dan penghargaan orang-orang terdekatnya.

•    Mau menangnya sendiri

Hal ini juga senada dengan ego yang tinggi. Seorang suami, karena merasa mempunyai tanggungjawab yang besar sebagai kepala keluarga, biasanya memang mempunyai sikap mau menang sendiri. Dalam pengertian apapun keputusannya harus diikuti oleh seluruh anggota keluarganya. Sikap laki-laki memang tak mau ditentang. Oleh karena itu sebagai seorang isteri, kita sebagai seorang wanita sebaiknya belajar memahami karakter laki-laki. Laki-laki memang berkarakter sebagai pemenang, kuat, tinggi hargadirinya, senang dihargai dan dihormati. Dan sangat terpukul jika diremehkan !

•    Tak mau kompromi

Karena karakter-karakter diataslah maka seorang suami biasanya tak mau kompromi. Jika kemauannya A, ya yang harus dilakukan adalah A. Akan tetapi jika kita sudah faham akan karakter dari suami masing-masing, kita akan lebih mudah menyesuaikan diri dengan segala bentuk kemauan dari suami. Perintah Allah adalah agar para isteri tunduk dan patuh kepada suami. Titik. Jadi tak ada alasan, apakah suami begina begini begitu, lalu dengan ringannya kita berbuat tidak taat kepada suami. 

Tanamkan dalam hati, ketika kita bersikap kepada suami, kita ini sedang mengabdi kepada perintah Allah. Jadi disana tak akan timbul kekesalan, kekecewaan, sakit hati, penyesalan dan segala perasaan buruk kepada suami. Jika kita selalu mengingat bahwa tunduk dan patuh kepada suami adalah perintah Allah, maka kita akan selalu takut untuk berbuat semena-mena kepada suami. Ngeyel, membantah, membangkang, berani, bersikap kasar, tak menghormati, tak menghargai, tak melayani, meremehkan, menyepelekan, dan sebagainya.

•    Kurang perhatian kepada isteri

Jika seorang isteri merasa kurang diperhatikan oleh suami, tentu ada sebabnya. Carilah. Apakah seluruh tanggungjawab isteri dalam rumah tangga sudah dipenuhi dengan baik ? Memasak, mencuci, bersih-bersih rumah, menata rumah, menjaga kebersihan diri, melayani suami ketika sedang dibutuhkan ? Sehingga suami betah dirumah ! Suami betah dirumah bukan sekedar terpenuhinya itu semua. Tetapi apakah seorang isteri sudah selalu menjaga mulut dihadapan suami ? Selalu menuntut, selalu membandingkan keadaan suami dengan kesuksesan tetangga atau orang lain, selalu menggunjing orang lain, selalu menilai keburukan orang, yang semua itu membuat suami bising sehingga inginnya selalu menghindar dari isteri. 

Seorang laki-laki butuh istirahat sepulangnya dirumah, setelah seharian bekerja keras mencari nafkah diluar rumah. Jadi ketika sampai dirumah inginnya suasananya tenang, sehingga ia bisa beristirahat dengan baik. Suasana rumah bersih, rapi, dan nyaman. Ada makanan saat ia membutuhkan. Suara anak-anak dan isteri mengaji. Tak ada pertengkaran. Isteri setia berada disampingnya mendengarkan ketika suami ingin curhat atau ada yang ingin disampaikannya. Berikan perhatian yang full kepada suami hingga hal yang sekecil-kecilnya, jika kita sebagai isteri ingin dicintai suami, diperhatikan dan dipenuhi segala kebutuhan kita !

  • Jadilah isteri yang salehah

Menjadi isteri yang tunduk dan patuh kepada perintah Allah SWT, yaitu tunduk dan patuh kepada suami tanpa banyak alasan. Kecuali suami membangkang kepada Allah, kita tak harus patuh. 

Bagaimana taat kepada Allah, setia kepada suami, menghargai dan menghormati, mendukung program-program suami, tidak ngeyel, menyayangi, mengurus rumah tangga dengan baik, mengurus suami dan anak-anak dengan ridho dan ikhlas dengan baik, menjaga sholat, selalu melakukan kebaikan kepada siapa saja, rajin membayar zakat dan bersedekah, bukan saja hanya menghormati dan menghargai kepada suami saja, namun juga menghormati dan menghargai anak-anak, agar anak juga sayang serta menghargai kita ibunya. Toleransi kepada sesama, baik kepada tetangga dan orang lain, dan masih banyak lagi sifat-sifat kesalehan yang lain.

Tidak sombong, pemaaf, rendah hati, menghargai pendapat orang, menghormati kepada orang yang lebih tua, berbakti kepada kedua orangtua, sabar, selalu bersyukur, penuh toleransi kepada pembantu rumah tangga. Apalagi yaa ? Wah masih banyak lainnya.

Jika itu semua sudah kita lakukan dengan maksimal, insya Allah tak akan mendatangkan murka Allah. Murka Allah yang bisa berbentuk : Sakit penyakit yang sulit disembuhkan, hutang menggunung sulit dilunasi, keuangan selalu tekor, musibah kecelakaan, rumah tangga tak pernah ada tenteramnya bertengkar terus, suami selingkuh, anak susah diurus, rejeki mampet, anak-anak kacau sekolahnya, dan segala urusan selalu terbengkelai tak ada mulus-mulusnya.

Oleh karena itu untuk mencapai kedamaian hati, ketenteraman jiwa, kecukupan hidup, marilah kita senantiasa interospeksi diri, segera bertaubat nasuha, dan kembali ke jalan benar, untuk menggapai kebahagiaan hidup dan wafat yang husnul khotimah, akhir hidup yang baik. 

Enak kan kalau keluarga senantiasa sehat? Walau hidup sederhana tapi tak dikejar-kejar hutang ? Tak pernah ada masalah yang tak dapat dipecahkan ? Rejeki selalu mengalir. Anak-anak yang saleh, rajin ngaji pinter sekolahnya, menurut kepada orangtua. Tetangga baik-baik. Dengan saudara rukun-rukun saja. Ditempat pekerjaan selalu tenang...Itulah yang kita harapkan. Selalu mendapatkan Ridho dari Allah SWT.

Demikian “Bagaimana Bakti Kepada Suami”, semoga bermanfaat bagi kita sekalian. Semoga kita senantiasa ada dalam ampunan serta bimbingan Allah SWT, dan selalu ada dalam lindunganNya. Aamiin Yaa Robbal’alamiin. Alhamdulillahirabbil’alamiin.

 

Blog saya yang lain :



Purworejo, 25 September 2021

Salam Sehat & Bahagia Selalu,
NiniekSS.

Labels: TIPS

Thanks for reading BAGAIMANA BAKTI KEPADA SUAMI ?. Please share...!

0 Komentar untuk "BAGAIMANA BAKTI KEPADA SUAMI ?"

Back To Top