BLOG NINIEK SS

0852 2840 1939 || 0877 3259 8747

http://solusi-sakit-maag.blogspot.com/2014/07/resensi-buku-rahasia-sembuh-sakit-maag.html

MEMANTASKAN DIRI DI HADLIRAT ALLOH SWT

MEMANTASKAN DIRI DI HADLIRAT ALLOH SWT.

Memantaskan diri di Hadlirat Allah SWT. bagi manusia adalah suatu kuwajiban yang mutlak harus diusahakan agar Allah SWT. berkenan atas hidupnya. Agar bisa menjadi manusia yang ridho dan di RidhoiNya. Lalu akan kembali pulang dengan husnul khotimah. Dengan jiwa yang tenang saat ajal datang menjemput. Dibawah ini sekedar gambaran apa yang selalu saya jalani hari-hari, silahkan yang baik diambil, yang tak baik dibuang saja.

Bismillahirrahmanirrahiim...

Tujuan manusia diciptakan

Sepertinya hampir setiap orang sudah faham, bahwa Tuhan menciptakan manusia hidup didunia tak ada lain hanyalah semata untuk beribadah. Tak ada selain itu.

Lalu apakah ibadah hanya sholat dan berdzikir ? Tidak teman. Beribadah menurut saya adalah menjalani aktifitas kehidupan manusia untuk menyiapkan kehidupan akherat nanti dengan suatu catatan. Ialah menyembah dan melakukan segala aktifitasnya hanya demi kemuliaan Asma Allah semata.

Jika dalam melakukan aktifitas ini tidak sesuai dengan perintahNya dan melanggar laranganNya. Itu sudah cacat dan tercela sebagai dosa. Dan dosa ini hanya Allah saja yang bisa mengampuninya, jika manusia bertaubat dengan bersungguh-sungguh serta tak mengulangi dosanya kembali.

Seringkali kita tak sadar melakukan dosa. Karena kita belum tahu rambu-rambu dosa hingga sedetail-detailnya. Sehingga kita wajib belajar (mengaji) serta mohon ampunanNya setiap saat, agar kita tak terlewatkan atas dosa-dosa yang tak kita sadari sebelumnya.

Sebagai hamba atau abdi

Sebagai hamba atau abdi itu ya setia menjalankan perintah Sang Tuan atau Sang Majikan. Siapa Tuan atau Majikan dalam hidup kita ? Sesungguhnya hanyalah Allah Sang Maha Raja Diraja, Yang Menghidupkan kita manusia, dan memberi kehidupan kepada kita untuk hidup ! Itulah yang wajib kita sembah dan kita muliakan !

Jika manusia sering disebut tuan atau majikan, itu Ndoro yang semu, yang tak mempunyai kemampuan apa-apa kecuali berikhtiyar sama seperti kita semua manusia. Yang tak mempunyai daya upaya apapun kecuali atas pertolonganNya. Iya enggak ?

Dimana dudukku ?

Untuk memantaskan diri di Hadlirat Allah menurut saya perlu melihat dulu dimana dudukku ? Apakah aku sebagai presiden ? Sebagai pengusaha ? Sebagai dosen atau guru ? Sebagai nelayan ? Sebagai siswa ? Sebagai asisten rumah tangga ? Sebagai ayah ? Sebagai ibu ? Sebagai anak ? Sebagai tetangga ? Sebagai anggota suatu organisasi ? Sebagai tukang pijat ? Sebagai dokter ? Dan sebagai yang lainnya ?

Tentu setelah mengetahui dimana dudukku, kita harus mengerti apa saja tugas dan tanggungjawab masing-masing ? Lakukan sepenuh pengabdian. Sepenuh ikhlas dan rasa tanggungjawab. Cintai duduk kita dengan sepenuh hati dan rasa syukur karena itulah kedudukan yang diberikan oleh Allah SWT. dengan seluruh tanggungjawabnya.

Jika kita mencintai duduk kita, insya Allah kita akan selalu dengan gembira menjalaninya tanpa keluhan. Sehingga betapapun berat tanggungjawab yang harus dipikul akan terasa ringan di pundak. Cobalah.

Jika seseorang mempunyai beberapa duduk atau tanggungjawab, cobalah mempelajari semuanya meskipun perlahan. Sehingga berapapun duduk yang kita miliki, insya Allah akan terasa ringan. Lakukan dengan skala prioritas kepentingan. Yang sangat mendesak. Mendesak. Dan tak begitu mendesak. Insya Allah semuanya akan berjalan lancar dan baik-baik saja. Lakukan selalu, karena kita sedang menjalankan perintah Sang Majikan. Allah Tuhan Semesta Alam Raya !

Apa yang sudah kulakukan ?

Perlu kita sering merenungkan atau evaluasi diri. Apa tanggungjawabku ? Apa yang sudah kulakukan ? Bagaimana prestasi pencapaianku ? Sudah sangat baik ? Baik ? Kurang baik ? Atau sangat tidak baik ?

Ciri-ciri bahwa kita sudah menjalani tugas duduk atau tugas hidup dengan baik adalah hati yang tenang, penuh syukur dalam keadaan yang bagaimanapun, merasa selalu bahagia dan tak kurang suatu apapun, dan setiap saat adanya hanya rindu kepada Allah SWT, serta Rasulullah Saw.
Rindu dan rindu. Bersyukur dan selalu bersyukur setiap saat. Tanpa rasa was-was seujung rambutpun !

Mengeluh ?

Mengeluh adalah tanda bahwa seseorang merasakan beban hidupnya berat. Tidak ikhlas menjalaninya. Tidak ada rasa syukur dalam hatinya. Atau jangan-jangan masih belum tahu apa sih tugas dan tanggung jawab dalam hidupnya ? jangan-jangan belum tahu dimana duduknya ?
Mengeluh akan memadamkan semangat, harapan dan cita-cita. Mengeluh akan semakin memperberat apa yang dirasa. Mengeluh akan menjauhkan dari rasa syukur. Mengeluh akan menimbulkan badan tidak sehat karena berkurangnya banyak ensime dalam tubuh yang menyebabkan seseorang dropp dan kemudian jatuh sakit ! Maka, ayo semangat ! Jangan mengeluh ! Raih kebahagiaan dengan mendekatkan diri ke Hadlirat Allah SWT.

Dibalik penderitaan

Setiap mengalami penderitaan, saya selalu mencari apa kehendak Allah didalamnya. Tidak larut dalam penderitaan itu sendiri. Jika kita sudah tahu dimana dudukku, dan apa tanggungjawabku, lalu bertanya kepada diri sendiri apakah sudah melakukan tugas dudukku dengan sebaik mungkin, maka insya Allah kita akan mudah mencari penyebab penderitaan itu.

Jika penyebabnya sudah ketemu, akan mudah memohon ampunan kepada Allah atas dosa atau kesalahan kita yang telah lalai dalam melakukan tugas hidup. Alangkah indahnya setiap kali bisa menemukan hikmah dalam setiap penderitaan. Hidup yang saya jalani selalu penuh dengan kejut-kejut kebahagiaan dan keajaiban dari Allah. Ya karena saya selalu berusaha mencari dimana dudukku setiap saat. Apa tugas dudukku dan selalu interospeksi diri tak pernah lupa !

Mencintai Allah dan RossulNya untuk apa ?

Ya agar manusia mencapai kesempurnaan hidup menuju kematian... Allah adalah sumber dari segala sumber hukum. Dengan mencintaiNya akan selalu memperoleh cahaya kebenaran. Hukum-hukum Allah sudah diturunkan kepada dunia melalui kekasihNya Sayyidina Muhammad Rasulullah Saw. dalam Al Qur’anul Karim. Dengan mencintai Rasulullah Saw maka otomatis manusia akan kecipratan Cahaya Kebenaran itu sendiri. Seseorang yang mencintai Rasulullah tentu akan taat dan meneladani seluruh suri tauladan kehidupan Beliau. Yang mana Cahaya kebenaran Al Qur’anul Karim semuanya sudah tercermin dalam akhlaqul karimah Rasulullah Saw.

Perlunya beristighfar dan bersholawat bagi Umat Muslim

Mengapa perlu beristighfar. Istighfar akan mampu menghapus dosa-dosa kita sehingga Allah ridho kepada diri kita. Sedangkan bersholawat kepada Baginda Nabi Muhammad Saw, memang adalah kuwajiban setiap Muslim untuk meraih cinta Allah. Jika Allah sudah cinta dan ridho kepada kita, maka apapun yang kita butuhkan haqul yakin akan dipenuhiNya meskipun tak kita minta. Karena Allah Maha Mengetahui dan Maha Pemurah.

Antara keberuntungan dan perbuatan baik

Apakah keberuntungan adalah kebetulan ? Apakah keberuntungan tidak ada hubungannya dengan perbuatan baik ? Menurut saya, keberuntungan selalu berkait erat dengan perbuatan baik. Perbuatan baik selalu menyenangkan Allah. Sehingga Allah akan memberikan balasanNya dengan keberuntungan-keberuntungan atau rejeki yang tak disangka-sangka darimana datangnya.

Kita seringkali melakukan perbuatan baik yang kecil-kecil misal memberikan kue-kue kepada anak-anak yang main kerumah kita. Atau bersedekah yang agak lebih kepada penyapu jalanan. Atau mengambilkan helm yang jatuh dipinggir jalan sementara pemilik kerepotan mengambilnya. Atau mendoakan seseorang tanpa sepengetahuan yang didoakan. Atau memberi teh manis serta kue kepada peminta-minta tua serta mempersilakan duduk serta memberikan sedekah agak lebih. Atau memberikan kembalian belanja kepada tukang sayur yang lewat depan rumah, Atau membelikan Al Qur’an kepada anak-anak yang mau khatam Qur’an dan perbuatan baik yang kecil-kecil lainnya yang tak memberatkan kita. Atau tersenyum saat kita dikritik. Tersenyum dan memaafkan saat kita diperlakukan tak adil. Itu semua adalah perbuatan baik yang mungkin menurut kita adalah kecil tapi mungkin menurut Allah adalah perbuatan besar.

Ternyata, dikemudian hari tak berapa lama dari apa yang kita lakukan, kita menerima rejeki nomplok dari orang yang tanpa kita sangka-sangka dan sering membuat kita terkejut. Karena apa yang diberikan pas dengan yang lagi kita harapkan. Mungkin kita lagi kepingin dan membayangkan pisang kapok kuning besar yang matang di pohon, atau mungkin pepaya jingga yang aduhai, atau mungkin ayam kampung goreng yang enak bumbunya dan empuk memasaknya. Tiba-tiba saja sudah ada didepan mata tanpa di sangka-sangka !

Atau terkadang kita sangat membutuhkan bantuan seseorang, eh tiba-tiba ada yang menolong tanpa kita duga. Tentu Anda juga sering mengalami hal seperti itu kan ? Ini sebagai wacana bahwa keberuntungan selalu erat berkait dengan perbuatan baik yang pernah kita lakukan. Tentu semua sebagai ujud rahmat dan karunia Allah SWT.

Belajar hidup damai

Hidup yang damai adalah hidup yang menjalankan pakemnya orang hidup. Manembah kepada Allah. Taat pada perintahNya, tidak melanggar laranganNya. Sabar dan tawakkal. Tidak sedikit-sedikit mengeluh. Selalu mensyukuri nikmat yang diberikan oleh Allah SWT. Mau memaafkan kesalahan orang. Lembut hati tidak sedikit-sedikit marah atau selalu menyalahkan orang-lain. Dan murah hati atau dermawan. Tidak kikir dan bakhil. Orang yang hidupnya penuh kedamaian biasanya orang-orang yang baik. Yang ibadah dan kehidupannya baik. Maka marilah kita belajar menjadi orang baik agar kehidupan kita damai dan tenang.

Selalu memohon Rahmat Dan BimbinganNya

Sejatinya, manusia itu hidup bagaikan orang buta yang meraba-raba jalan. Meskipun sudah ada Al Qur’anul Karim. Itu menurut saya. Meskipun sudah berusaha menjalani hidup dengan panduan Al Qur’an yang agung, namun karena kedunguan serta kebodohan saya masih selalu meraba-raba jalan bagaikan orang buta. Bila mengalami jalan buntu dalam kehidupan.

Oleh karena itu betapa pentingnya kita setiap saat selalu memohon Rahmat dan BimbinganNya, agar kita tak salah jalan, atau tumbang sebelum sampai tujuan. Karena untuk menjalani hidup yang penuh pernak pernik ini kita semua benar-benar membutuhkan support untuk tetap semangat. Support itu hanya kita peroleh dalam Rahmat Dan bimbinganNya. Semata !

Demikian tentang “Memantaskan diri di Hadlirat Allah SWT.” semoga ada manfaatnya. Aamiin Yaa Robbal’alamiin Alhamdulillahirabbil’alamiin...

Bacaan bagus yang lain silahkan cari di :

Konsul (gratis) Hubungi : Ibu NiniekSS WA.0877.3259.8747



Purworejo, 31 Maret 2021

Salam Kesadaran
NiniekSS

Labels: TIPS

Thanks for reading MEMANTASKAN DIRI DI HADLIRAT ALLOH SWT. Please share...!

0 Komentar untuk "MEMANTASKAN DIRI DI HADLIRAT ALLOH SWT"

Back To Top