BELAJAR IKHLAS
Oleh : NiniekSS
Bismillahirrahmanirrahiim...
Ikhlas adalah tingkatan penghambaan yang paling tinggi bagi pemahaman orang awam. Dan ini sangatlah sulit. Maka kita harus belajar sungguh-sungguh setahap demi setahap dalam kurun waktu yang lama. Bukan hanya setahun dua tahun akan tetapi sepanjang hidup kita.
Puji syukur yang tak henti-hentinya kepada Allah SWT. yang senantiasa memberi saya perlindungan, pemeliharaan, penyertaan serta bimbinganNya setiap saat. Salam serta sholawat yang sekhalis-khalisnya tak lupa saya haturkan kepada Nabi kita yang agung Sayyidina Muhammad Rasulullah Saw, yang syafaatnya senantiasa melingkupi keluarga, para Sahabat serta kita sekalian, kini dan di akherat kelak. Alhamdulillah Allohumma aamiin.
Sahabat NiniekSS dimanapun Anda berada...
Bagaimana sih batasan ikhlas itu ?
Ikhlas adalah menjalankan sesuatu semata hanya karena Allah saja. Tidak mengharap pujian, tidak mengharap imbalan apapun, tidak mengharap surga, semata hanya sebagai penghambaannya saja yang penuh ketaatan dan kecintaan kepada Allah SWT.
Ikhlas itu berat
Mengapa ? Karena untuk bisa ikhlas harus bisa memangkas ego, kepentingan diri, keinginan diri, ambisi, dan segala hal yang bertujuan agar diri ini dihargai, dipuji, dinilai baik, syukur-syukur mendapat imbalan yang layak.
Jarang bukan, seseorang yang melakukan suatu pekerjaan, yang tak memandang apakah pekerjaannya terhormat atau tidak ? Dihargai atau tidak ? Mendapat imbalan yang layak atau tidak ? Menjadikan turun statusnya atau tidak ?
Kebanyakan untuk melakukan suatu pekerjaan, seseorang akan bertanya : Berapa imbalan yang akan aku terima ? Ini akan menguntungkan aku atau tidak ? Ini akan menaikkan statusku atau tidak ? Ini penting kulakukan atau tidak ? Ini bukan jobku, mengapa aku yang harus melakukan, bukankah aku tak akan mendapatkan apa-apa ? Mengapa semua-semuanya aku yang harus mengerjakannya, mengapa orang lain ongkang-ongkang saja ? Ini adalah salah satu contoh ketidak ikhlasan.
Banyak terjadi di kalangan keluarga nih. Suami hanya sebatas mencari nafkah saja. Dalam keseharian ketika ia dirumah sama sekali tak mau membantu meringankan pekerjaan isterinya. Mati-matian hanya isterilah yang mengerjakannya. Dari mulai merapikan tempat tidur, membersihkan seluruh rumah, mengepel lantai, mencuci baju, belanja, memasak, mengasuh anak, membelajari anak, hingga mengatur keuangan.
Nah jadilah isterinya uring-uringan setiap harinya. Ketika suatu saat ketemu dengan temannya, curhatlah ia, mengeluh tentang suaminya yang egoislah, yang tak sayang kepadanyalah, tentang uang belanja yang selalu minus, dan segala keburukan suami yang tak pantas dicurhatkan kepada orang. Sedangkan keadaan keluarga adalah potret rahasia yang harus disimpan secara rapi, biarlah hanya Allah saja yang tahu.
Maka, kebanyakan para penderita maag dan asam lambung adalah perempuan. Sakit adalah karena dosa. Allah ingin mengembalikan mereka kepada jalan yang benar. Bertaubat. Dan taat kepada perintah Allah. Namun banyak mereka yang tak mengenali dirinya, bahwa dalam keseharian banyak melakukan dosa. Tidak ikhlas melakukan tugas dan kuwajibannya sebagai seorang isteri. Marah-marah melulu. Uring-uringan melulu. Tidak menghargai dan menghormati suami. Boro-boro tunduk dan patuh. Suami bicara sepatah kata, isteri menyanggah 10 kata ! Bagaimana tidak akan jadi penyakit ? Bagaimana sakitnya akan lekas sembuh ? Karena banyak ketidakikhlasan, kemasyhgulan, kekecewaan, kekesalan yang terpendam, keluhan yang berkepanjangan ? Nah ujung-ujungnya suami hilang perhatian kepada isterinya dan mulai tergoda wanita lain. Ini semua salah siapa ? Nah lu...malah dalam curhatnya menuduh sakitnya gara-gara kelakuan suami yang tak manusiawi. Hadeh..
Ikhlas itu perlu perjuangan untuk sampai
Ikhlas itu benar-benar memerlukan perjuangan panjang untuk sampai. Dimulai dari hal-hal kecil yang mampu dilakukan. Misal setiap pagi membuatkan teh atau kopi untuk suami. Juga menyiapkan sarapan untuk anak-anak dan keluarga. Jangan mengeluh :”Lah berat ya jadi wanita ? Capek !”. Tanamkan dalam hati dan pikiran. Melakukan hal sekecil apapun adalah ibadah kepada Allah. Melakukan suatu pekerjaan karena Allah. Dan “pasti” ada nilai kebaikannya, yang akan muncul dikemudian hari bagi dirinya.
Jika untuk hal-hal kecil sudah bisa ikhlas, sudah tak pernah ada ganjalan lagi mengerjakannya, malah kemudian menjadi kerinduan untuk melakukannya, maka mulailah dengan selangkah melakukan hal-hal yang lebih maju lagi, misal jangan membantah kepada suami, berusahalah untuk menyenangkan hati suami. Hindarilah sebelum suami selesai bicara, jangan berkata-kata. Tunggu hingga suami menyelesaikan apa yang hendak dikatakan. Berusahalah takut kepada suami karena takut kepada Allah. Senangkanlah hati suami, karena ingin menyenangkan Allah. Berlatihlah terus menerus untuk bisa ikhlas, meskipun itu berat. Hingga bisa mengerjakan semua hal yang biasa dikerjakan tanpa keluhan, tanpa beban yang dirasa dihati. Pada akhirnya mampu mengerjakan semua pekerjaan, meskipun itu berat dengan perasaan yang ringan, bersyukur dan riang. Itulah suatu prestasi ikhlas, yang kelak kebaikannya akan Sahabat temui dalam perjalanan hidup Sahabat dimasa depan baik didunia maupun di akherat kelak. Jadilah rumahmu adalah surga bagimu dan keluargamu. Oke ?
Ikhlas itu penghambaan tertinggi
Orang yang sudah mampu mengerjakan segala pekerjaan tanpa mengeluh, dengan penuh syukur, dengan kegembiraan, insya Allah itu salah satu tanda bahwa ia sudah memiliki rasa ikhlas dalam hatinya. Luar biasa ! Ikhlas itu penghambaan tertinggi kepada Allah SWT. Dirinya sudah tak mengharapkan apa-apa dari apa yang dikerjakan, kecuali kerindhoan dari Allah belaka. Tak mengharap pujian, tak mengharap penghargaan, bahkan tak mengharap imbalan apapun. Lillahita’ala.
Jika pada akhirnya nantinya mendapat imbalan, dalam pikirannya itu adalah pemberian Allah saja karena Allah Maha Tahu dan Maha Kasih Sayang. Itulah pikiran yang ada dalam benaknya ketika melakukan suatu pekerjaan. Tapi sama sekali tak terbersit dalam benaknya untuk mengharapkan apapun. Pikiran yang ada dalam benaknya hanyalah satu ! Bisa lekas menyelesaikan pekerjaan apapun yang dilakukannya dengan sebaik mungkin. Itu saja.
Ikhlas itu tidak setiap orang bisa mencapainya
Benar. Tak setiap orang mampu mencapai ikhlas, karena memang berat dan sangat sulit untuk mencapainya. Dan ikhlas adalah hidayah.
Ikhlas menciptakan rasa bahagia
Orang yang ikhlas, akan selalu merasakan kebahagiaan. Karena ia telah mendapat ridho Allah untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan baik, atau menerima segala keadaan dengan ridho kepada Allah SWT. Seseorang yang telah mencapai ikhlas adalah orang yang ridho dengan segala keadaannya, yang manis maupun yang pahit. Dan Allahpun ridho dengan dirinya. Orang yang ikhlas, selalu mempunyai hubungan batin yang erat dengan Allah, oleh karena itulah dirinya menjadi peka batinnya.
Menerima perlakuan yang bagaimanapun yang tak layak diterimanya, ia selalu menerimanya dengan ridho, karena ridhonya kepada Allah. Untuk perlakuan yang tak menyenangkan dari orang lain ia ridho, karena menganggap semua itu memang sedang dikehendaki oleh Allah atas dirinya. Jadi diserahkannya semua keadaannya hanya kepada Allah semata, tanpa pernah mengeluhkan halnya kepada orang lain. Sebab ia merasa malu kepada Allah untuk mengeluh kepada seseorang. Karena mengeluh dirasa tanda protes kepada Allah atas keadaan yang tak menyenangkan dirinya. Jadi jika kita ingin selalu berbahagia, belajarlah untuk menjadi orang yang ikhlas.
Ikhlas mendatangkan aura positif
Orang- orang yang hatinya ikhlas selalu beraura positif. Selalu tenang dan menyenangkan. Selalu dirindukan oleh orang-orang terdekatnya. Bahkan baru mendengar cerita tentangnya saja seseorang penasaran ingin berkenalan dengannya. Orang yang hatinya ikhlas selalu terbuka menerima pendapat orang lain. Dan biasanya bisa memberikan solusi yang bijak atas masalah orang lain. Orang yang hatinya ikhlas suatu sosok yang mempunyai kharisma dan mempunyai energi magnet yang besar sehingga banyak orang menyukainya, sehingga sering banyak tamu dirumahnya. Walaupun ia tak punya apa-apa. Ia bahkan jarang terlihat bersedih, pembawaannya selalu bahagia dan bersyukur. Subhanallah.
Ikhlas mengukur kebahagiaan bukan dari harta
Orang yang ikhlas mengukur kebahagiaan bukan dari harta yang mampu ia peroleh. Namun dari apa yang mampu ia berikan dan manfaat bagi orang lain. Seberapapun itu. Tak terukur. Dari yang paling kecil dan sederhana hingga yang bernilai besar. Semua sama. Semua dinilainya dari segi kemanfaatan yang mampu diberikan kepada orang lain. Apakah berbentuk materi, pemikiran ataupun tenaga.
Demikianlah artikel “Belajar Ikhlas”. Semoga bermanfaat. Terima kasih atas kunjungan Sahabat di blog ini dan telah membaca artikel ini. Semoga Sahabat dan keluarga dikaruniai kesehatan, kemakmuran yang penuh dengan keberkahan. Aamiin Yaa Robbal’alamiin. Alhamdulillahirobbil’alamiin.
Ingin informasi Produk yang bagus untuk mendukung kesembuhan sakit maag dan Gerd ? Antara lain ini :
Buku Perawatan Maag, Air mentah yang higienis, Tepung kerut, Morinda, Bio Alpha R12, Firmax3, Super Green Food (SGF), Vitayang Vit C, Nutra Herbs, Purtier Placenta, Wave, Pembalut NATESH, Minyak Bubut Merah, Gula Aren asli, Kalung KK Liforce, dan masih banyak lagi (silahkan Wapri untuk konsultasi gratis sebelum Sahabat memesannya, agar tepat sasaran ke WA Bu NiniekSS No 0877.3259.8747/085.228.401.939
Purworejo, 23 Februari 2022,
Salam Ikhlas,
NiniekSS
Thanks for reading BELAJAR IKHLAS. Please share...!
0 Komentar untuk "BELAJAR IKHLAS"