CERITA PENDERITA MAAG YANG BISA BERPUASA
Bismillahirrahmanirrahiim...
Maha Besar Allah yang telah melimpahkan nikmat dan karuniaNya, rahmat dan hidayahNya kepada kita sekalian. Tiap-tiap waktu, tak putus-putusnya. Baik yang kita sadari ataupun tak kita sadari datangnya.
Maha Suci Allah dengan segala sifatNya, dengan segala kehendakNya, yang menaungi bumi dengan segala isinya, yang mencukupi makhluk dengan segala kebutuhannya, tanpa terlewat satupun dari perhatianNya.
Maha Sempurna Allah dengan segala ciptaanNya. Baik yang ada di bumi maupun yang ada di langit, dengan segala keunikan dan pembedanya. Subhanallah.
Maha Kasih Sayang Allah dengan segala pemberianNya, baik yang diminta ataupun terkadang belum menjadi doa.
Maha Rahasia Allah yang penuh dengan rahasia, kecuali bagi orang yang DikehendakiNya, yang gigih mencari dan dibukakan sedikit ataupun banyak dari tabir yang membatasiNya. Allah Hu Akbar. Allah adalah Maha Rahasia dari yang paling rahasia. Maha Jauh namun juga Maha Dekat melebihi urat leher kita. Siapakah yang tidak ingin mencari Allah ? Sumber segala kehidupan, kebahagiaan dan keselamatan ? Kecuali orang yang Disesatkan.
Dan sangat merugi bagi orang-orang yang sudah mendengar namun tak mau mengikuti jejak Rasulullah SAW, manusia yang telah sampai kepada Tuhannya dan mempertaruhkan hidup matinya DEMI Allah SWT. Manusia yang dimuliakan bukan saja oleh sesamanya hingga akhir jaman, namun juga oleh seluruh makhluk binatang, tumbuhan serta alam semesta raya !
Semoga shalawat serta salam yang setulus-tulusnya terlimpah kepada Junjungan Nabi Agung Muhammad Rasulullah SAW, bagi keluarga serta sahabatnya yang sangat dicintainya, dan bagi kita sekalian yang setia mengikuti jalannya hingga akhir jaman. Amin Ya Rabbal Alamiin.
Sahabat Sakit Maag Yang Berbahagia...
Loh kok berbahagia ? Kan sedang sakit ? Bukan begitu teman...Sekarang ini kita kan sedang berada di Bulan Ramadhon ? Bulan yang selalu ditunggu-tunggu kedatangannya oleh para pecinta Allah SWT. dan Rasulullah SAW. Apakah kita bukan termasuk diantaranya, jika saat ini kita tidak berbahagia ?
Saya sangat berbahagia dan sangat bersyukur, kecuali saya sendiri sekarang alhamdulillah selalu bisa “penuh” puasa Ramadhonnya, juga teman-teman yang beberapa bulan lalu setiap hari masih merintih-rintih, mengeluh, mengerang, mengaduh atas derita maag dan gerdnya, sekarang ini banyak sekali yang sudah bisa mengikuti puasa Ramadhon. Alhamdulillah..
Ini nih antara lain kabar dari mereka :”Bu Niniek, alhamdulillah atas Ridho Allah, hari ini saya sudah bisa puasa sampai sore bu, juga karena berkat bimbingan dan panduan Ibu, Ya Allah, sudah bertahun-tahun saya tak dapat ikut puasa Bu, baru kali ini saya mencoba puasa kok bisa. Terima kasih sekali ya Bu..Semoga Ibu tetap dikarunia kesehatan, panjang umur agar selalu bisa membimbing kami semua menuju kesembuhan...”
Lain lagi cerita dari Balikpapan “Aduh Bu..alhamdulillah saya seneng sekali, hari ini saya sukses bisa puasa. Tapi tadi pagi aduuh Bu, hampir saja batal..perut perih, lambung panas, gimana nih..gimana nih..saya jadi ingat Bu Niniek..harus berjuang..kapan lagi..bismillah..akhirnya gul bu sampai saat berbuka tiba. Tak jadi batal deh !”
Puasa Ramadhon, adalah bulan yang benar-benar penuh berkah, ampunan, rahmat serta hidayah Allah SWT. Namun bagi setiap orang sendiri-sendiri dalam menanggapinya.
Ada yang mulai jauh-jauh hari benar-benar sudah mempersiapkannya. Lahir maupun batin. Sebulan sebelum Ramadhon melakukan ziarah kubur pada makam orang tua yang telah tiada, pada makam para leluhur, serta makam para aulia didaerah setempat. Melakukan taubatan nasuha dengan banyak melakukan dzikir istighfar kepada Allah SWT dan memohon maaf kepada semua orang yang dikenalnya. Terutama kepada orang tuanya jika masih hidup.
Orang-orang yang typenya seperti ini kelihatan takdzim sekali dalam menjalankan puasanya. Shalat jama’ah ke masjid menjadi agendanya yang hampir tak ditinggalkannya. Shalat taraweh dan membaca Al Qur’an sebanyak-banyaknya kalau perlu dalam bulan Ramadhan bisa mengkhatamkan Al Qur’an hingga beberapa kali.
Dalam pengadaan berbuka puasa serta makan sahurpun dengan makanan secukupnya tidak berlebih-lebihan meskipun ia banyak harta. Bahkan benar-benar terkesan seadanya. Sudah jam 3 sore, isterinya baru ke warung untuk sekedar belanja apa yang ada, untuk dimasak berbuka hari itu. Ia lebih mengutamakan memperbesar sadaqohnya daripada untuk anggaran berbuka dan sahurnya.
Tidak seperti orang-orang pada umumnya dimana didalam kulkasnya sudah penuh dengan berbagai bahan masakan. Ada telur. Telur saja dari telur lehorn, telur ayam kampung, telur bebekpun ada tinggal pilih mana yang mau dimasak. Daging ayam kampung, ayam potong, daging sapi, ikan2an komplit dah pokoknya. Sampai ke sayur dan buah serta bumbu-bumbu ada di kulkast. Persis seperti supermarket mini saja lemari esnya. Ya Allah ini mau pesta makan atau puasa ?
Ada lagi yang menyambut Ramadhan dengan semangat kemeriahan. Puasa terus tanpa putus. Saatnya sholat juga jamaah ke masjid. Tarawehpun tak pernah ketinggalan. Dan keuangan yang dianggarkan untuk keperluan berbuka dan sahur beberapa kali lipat daripada anggaran belanja hari-hari biasa.
Pagi-pagi sekali sudah bingung memikirkan menu apa yang untuk berbuka sore harinya, dan untuk sahurnya nanti. Makanan diselenggarakan hingga berlimpah ruah, sisanya habis terbuang mubazir pada pagi harinya. Giliran harus bershodaqoh ia sangat perhitungan. Sangat cermat dalam menghitung pemberian. Meskipun uangnya berjuta-juta dimilikinya, maka ia hanya mau mengeluarkan beberapa lembar ribuan untuk bershodaqoh.
Membaca Al Qur’anpun juga jika sedang mood saja. Jika sedang tidak mood ya untuk apalah membaca Al Qur’an. Time is money. Waktu adalah uang, falsafah bagi type orang seperti ini. Mudah-mudahan kita tidak termasuk dalam type orang yang seperti ini yah ?
Ada lagi Type orang yang melewati puasa Ramadhan dengan datar-datar saja tak ada nggirohnya. Hari-hari Ramadhan seperti tak ada bedanya dengan hari-hari dalam bulan lain. Puasa sih tetap puasa. Kalau lagi badan sehat ya puasa, kalau badan tak enak sedikit saja, ia malas puasa. Jikapun mau melakukan puasa, maka seharian akan tidur mendengkur alasannya ngantuk. Tak mau mengerjakan pekerjaan apapun.
Saatnya berbuka seperti orang balas dendam. Makanan apapun yang ada disikatnya hingga tak tersisa sedikitpun he he. Sholatpun dikerjakannya kalau sedang mood. Jika lagi ogah maka ia tak akan sholat. Naudzubillahimindzaliik. Orang-orang dengan type seperti ini sangat patut dikasihani. Karena ia belum mengenal Tuhannya. Mekipun KTPnya adalah Islam. Orang bertype seperti ini masih sangat banyak kita temukan disekitar kita berada.
Nah itulah type-type yang ada disekitar kita. Tentu masih ada type-type yang lainnya dari yang sudah saya tuliskan disini. Tentu kalian bisa mengamatinya sambil lalu. Tak perlu njlimet mengamati dan menilai orang bukan ? Sebab diri kita sendiri masih berlepotan dengan dosa dan khilaf, dan belum tentu lebih baik dari orang yang kita amati he he. Jangan suka menilai orang itu akan lebih baik menurut saya.
Banyak cerita tentang penderita maag yang sudah bisa berpuasa. Tentu semua sesuai dengan karakter masing-masing sesuai dengan yang telah saya tuliskan diatas.
Jika typenya takdzim, meskipun menurut analisa saya sepertinya belum kuat untuk berpuasa, namun mereka tetap gigih pada pendirian. Berjuang dengan tertatih-tatih untuk bisa menjalani puasa dengan benar-benar menahan sakit. Allah Hu Akbar.
Namun banyak juga yang menurut perkiraan saya seharusnya sangat bisa berpuasa, namun ada saja alasan mereka untuk tidak berpuasa. Alasannya masih cepat laparlah. Perut masih suka panaslah. Kepala masih kliyengan. Badan masih gemetar. Semuanya kembali kepada keimanan masing-masing. Yang tahu hanya dirinya sendiri serta Allah Yang Maha Menyaksikan. Iya kan ?
Berbahagia serta bersyukurlah kalian yang meskipun sakit mempunyai tekad baja untuk tetap berpuasa. Sehingga Allah akhirnya juga memberi kalian kekuatan, kesabaran sehingga kalian benar-benar bisa menyelesaikan puasa kalian dengan baik dan mulus.
Meskipun pada hari-hari pertama puasa lambung rasanya tak karuan kaya mau putus, namun makin kesini makin ringan apa yang kalian rasakan, sehingga pada hari ke-7 ini puasa kalian seperti puasanya orang yang tak sakit maag.
Oke. Sekian dulu share pagi ini, semoga menambah wawasan kalian, orang sakit maag itu boleh puasa atau tidak ?
Selamat melanjutkan puasa kalian, semoga kita semua mendapatkan Rahmat, Ampunan dan keberkahan Allah SWT. dalam Ramadhon ini. Aamiin Ya Rabbal’alamiin.
Alhamdulillahirrahmanirrahiim..
Purworejo, 12 juni 2016.
Salam Ayo Tetap Berjuang !
Niniek SS
Labels:
TIPS
Thanks for reading CERITA PENDERITA MAAG YANG BISA BERPUASA . Please share...!
0 Komentar untuk " CERITA PENDERITA MAAG YANG BISA BERPUASA "