IRING-IRINGAN SEMUT
Oleh : NiniekSS
Bismillah,
Sahabat NiniekSS Dimanapun Anda Berada...
Sudah berkali-kali aku melihat iring-iringan semut ada dimana-mana. Seringkali mereka melewati tembok. Atau terkadang kulihat pada pelepah daun kelapa yang jatuh diatas tanah, dikebun-kebun orang. Biasanya aku hanya melihatnya sekilas tanpa punya keinginan untuk menyimaknya dari dekat. Tapi kali ini entah kenapa tiba-tiba aku tertarik sekali untuk memperhatikannya dari dekat.
Ada iring-iringan semut yang kulihat merambat pada sebatang pohon mangga didepan rumahku yang ditanam suamiku beberapa tahun yang lalu. Mereka seolah berjalan tanpa beban, kompak satu tujuan. Tidak seperti kita. Walaupun kita menjadi anggota dari suatu organisasi misalnya, meskipun tujuan organisasi adalah satu, namun benak kita dipenuhi berbagai kepentingan masing-masing.
Manusia susah untuk rukun seperti semut. Entah kemana mereka hendak menuju aku tak tahu. Karena ketika kuturutkan kemana mereka berjalan ternyata tidak pernah kutemukan ujungnya. Tetapi yang jelas, iring-iringan itu menuju kesuatu tempat. Dan mereka sangat kompak.
Kuperhatikan setiap semut bertemu dengan semut yang lain selalu menyempatkan untuk berhenti sejenak untuk saling menyapa, dan kemudian masing-masing melanjutkan perjalanan tetapi masih dalam satu iring-iringan.
Pernah kulihat ada salah satu semut yang mungkin tergesa-gesa sehingga tidak menyapa temannya ketika berjumpa, ia terus laju berjalan. Kuperhatikan dengan seksama semut aneh yang tidak berhenti menyapa temannya itu. Dia berjalan dengan kecepatan yang melebihi kecepatan iring-iringan seolah tidak peduli ketika ia menyalip teman-temannya yang lain.
Tetapi subhanallah…tiba-tiba aku melihat, semut aneh itu tiba-tiba membalikkan tubuhnya dan berjalan berbalik arah dari arah yang dituju oleh iring-iringan. Ia berjalan cepat. Dan pada beberapa waktu kemudian ia berhenti lalu menyapa setiap semut-semut yang tadi belum disapanya. Setelah dianggapnya selesai menyapa teman-temannya, maka iapun berbalik arah kembali bergabung dengan arah iring-iringan semula.
Aku berdecak kagum pada semut aneh itu. Ternyata bukan hanya seekor semut yang berperilaku demikian. Banyak semut yang melakukan hal yang sama dengan semut aneh itu. Apabila ia berjumpa dengan teman-temannya tidak menyapanya, maka ia akan berbalik arah dari iring-iringan, dan berusaha menemui teman-temannya yang tadi belum disapanya ketika berjumpa.
Subhanallah…Makhluk kecil, imut, yang apabila kita membunuhnya sering merasa tidak berdosa itu, ternyata mempunyai kebiasaan yang sangat mulia ! MENJAGA SILATURAHIIM dengan sesamanya. Hal yang sangat dianjurkan oleh Rassul kita Nabi yang agung Sayyidina Muhammad SAW. agar kita selalu melazimkan silaturahmi..agar hidup kita berkah, dipanjangkan umur kita, dilancarkan rizki kita karena silaturahiim.
Aku malu kepada semut semut itu. Aku masih sering belum bisa menjaga silaturahiim. Astaghfirullah…Ampunilah aku Ya Allah yang belum bisa menjaga silaturahiim.
Aku tak mampu menjaga silaturahmi karena aku didera sakit maag dan gerd parah yang sangat panjang waktunya. 18 tahun ! Waktu yang tak sebentar. Yang ketika itu kondisiku sangat lemah hingga jarang bisa keluar rumah. Semua aktifitas apapun yang membutuhkan keluar rumah aku tak mampu. Ke dokterpun sangat terpaksa dan susah payah perginya. Dalam masa antri tak karuan rasanya. Sehingga aku praktis tak pernah silaturahmi.
Ketika sholat Idul Fitri dan Idul Adhapun aku hanya bisa melakukannya dirumah sambil berbaring karena tak kuat duduk. Sedih sekali rasanya. Tapi aku ikhlas. Semua ini tentu ada hikmah yang bisa diambil. Aku baru menyadari hikmahnya setelah aku sembuh secara ajaib atas ijin Allah.
Ternyata hikmahnya, aku menjadi manusia baru dari yang sebelumnya. Lebih sabar, lebih tawakkal, lebih bisa bersyukur atas segala keadaan. Meskipun akibat sakit kehidupanku menjadi fakir yang sefakir-fakirnya sehingga makanpun hanya bisa menggantungkan dari pemberian orang sebab aku tak bisa berikhtiyar karena sakitku. Suamikupun lalu tak bisa bekerja mencari nafkah karena aku memerlukan perawatan setiap saat.
Dimana setiap saat akau butuh dibantu dalam segala hal.
Makan, minum, bebersih badan, ganti baju, ke kamar mandi, berjemur matahari semuanya butuh dibantu tak mampu melakukan sendiri.
Semua orang menganggap kami berdua adalah pemalas. Saya selalu berbaring setiap waktu. Dan suami hanya dirumah tak bekerja mencari nafkah. Tapi kami berdua mensikapi semua itu dengan sabar. Karena mereka tak tahu apa yang saya rasakan, dan tak tahu betapa kami berusaha keras agar kehidupan kami tetap berjalan stabil.
Masyaa Allah kalau ingat ketika saya sedang didera sakit dulu...Betapa beratnya penderitaan sepanjang waktu. Tentu suamipun merasakan perjuangan sabar yang luar biasa ketika harus merawat saya yang sakit lambung selama 18 tahun. Tubuh lemah tak bisa berusaha apapun. Tak punya penghasilan sama sekali. Bisanya hanya pasrah kepada Allah, dan lebih intens dalam mendekat kepadaNya.
Alhamdulillah, saya masih diberi kesembuhan dan umur panjang oleh Allah, sehingga saya bisa berbagi seluruh pengalaman saya ketika sakit dan segala upaya kesembuhan saya.
Maka pesan saya bagi kalian yang saat ini diberi nikmat sehat. Bersyukur...Bersyukur...dan Selalulah bersyukur dengan sungguh-sungguh. Karena nikmat yang paling diperlukan dalam hidup ini adalah sehat. Sehingga bisa melakukan segala aktifitas dengan baik. Ibadahpun kalau kondisi tubuh kita sakit, maka tak akan mampu melaksanakan dengan baik. Sangat rugi bukan ?
Sedangkan jika sehat, kita bisa sering melakukan silaturahmi kepada tetangga dekat, orangtua, dan sanak saudara maupun handai taulan. Sehingga hidup kita penuh keberkahan, dipanjangkn umur kita, dicintai banyak orang dan dilancarkan rizki kita oleh Allah SWT.
Lihatlah pelajaran semut dalam iring-iringan, yang selalu menjaga silaturahmi, rukun dengan sesama, jika salah langsung merasa kemudian interospeksi dan memperbaiki kesalahannya dengan berbalik arah dan menyapa teman-temannya yang tadi belum disapanya. Subhanallah...Luar biasa bukan ?
Jagalah kesehatan dengan ibadah yang tekun dan taat serta melakukan pola hidup yang baik. Oke ?
Semoga bisa diambil hikmahnya.
Terima kasih atas kunjungan Anda di Blog ini, semoga Anda beserta keluarga senantiasa dilimpahi ampunan dosa, sehat sejahtera serta diberikan keselamatan oleh Allah SWT. Amin Yaa Robbal’alamin.
Edisi Revisi, Purworejo, 16 Agustus 2024
Salam Penuh Renungan
NiniekSS (Penulis)
Disalin dari Website milik sendiri “Pelita Ruhani”
Thanks for reading IRING-IRINGAN SEMUT . Please share...!
0 Komentar untuk "IRING-IRINGAN SEMUT "