KAROMAH MBAH MAD WATUCONGOL
Oleh : NiniekSS
Bismillah,
Allahumma Sholli Ala Sayyidina Muhammad Wa Ala Ali Sayyidina Muhammad
Sahabat niniekSS Dimanapun Anda Berada
Sekilas Tentang Mbah Mad...
Beliau ini memimpin Pondok Pesantren di tempat tinggal beliau di daerah Watucongol dekat kota Muntilan Magelang. Hampir setiap orang di daerah Magelang dan sekitarnya telah mengenal bahwa Mbah Mad Watucongol ini seorang Wali Allah.
Mbah Mad Watucongol ini mempunyai keunikan sendiri. Yaitu senang berbelanja batik. Hampir setiap hari selalu pergi untuk belanja batik. Ya konon hampir setiap hari, ini menurut abdi ndalem yang ada di ndalem pesantrennya.
Awalnya saya heran, loh diruang tamu tempat menerima tamu-tamunya kok banyak berjajar lemari-lemari besar yang berisi kemeja-kemeja batik, dan semuanya masih baru ! dan eksklusif semua hemd-hemd batiknya. Persis seperti berada dalam ruang pameran batik. Dan yang unik lagi, diantara sekian ratus hemd batik yang dipajang dalam almari diruang tamunya tak ada satupun yang sama motifnya. Karena saya sudah melihatnya sendiri !
Usut punya usut, setelah saya bertanya kepada santrinya yang meladeni para tamu sebelum diterima oleh Mbah Mad, ternyata kebanyakan baju-baju batik itu dibeli Mbah Mad di Butik-Butik bukan sembarang dibeli di Toko Batik atau di pasar. Unik sekali idenya !
Lalu mengapa kok Mbah Mad koleksi sebegitu banyak kemeja batik, sehingga setiap habis ashar meluangkan waktu untuk membeli kemeja-kemeja batik itu ? Kata santri kepercayaannya, bahwa baju-baju batik itu hanya dikenakan oleh Mbah Mad “hanya sekali” lalu didoakan, sesudah itu lalu dipajang di almari batiknya dan “tanpa dicuci !”
Konon, baju-baju batik itu bisa untuk obat. Jika ada seseorang yang sakit, sedikit saja dari kain baju batik itu dicelupkan kedalam air putih dan diminum, atas ijin Allah penyakit seseorang akan bisa sembuh.
Baju-baju batik itu boleh dimiliki oleh para tamu dengan mengganti sedekah sama seperti harga pembelian di tokonya, tanpa Mbah Mad mengambil untung. UNIK bukan ? Ya Allah ada-ada saja !
Saya dan suami saya suatu hari diajak oleh seorang teman untuk sowan ke kediaman Mbah Mad Watucongol. Sebelumnya saya belum pernah sowan ke Mbah Mad Watucongol. Dasarnya memang saya paling senang jalan-jalan, apalagi sowan ke Aulia Allah, apalagi ke tempat yang belum pernah saya kunjungi sebelumnya, maka pucuk dicinta ulam tiba ketika ada teman yang mengajak kami kesana gratis he he.
Mbah Mad tahu bahasa hati...
Kira-kira jarak 5 km sebelum sampai ke tujuan. Tiba-tiba “hujan deras sekali”, seperti ditumpahkan dari langit sehingga mobil tertutup pandangannya. Kami yang berada didalam mobil hanya mampu melihat pandangan kedepan, dalam jarak 1 meter saja, sehingga mobil terpaksa jalannya nggremet pelan sekali. Kamipun juga penuh was-was kuatir bila terjadi kecelakaan, jika tiba-tiba saja ada kendaraan yang ngebut dari arah depan.
Tiba-tiba saya ingat peristiwa ketika saya secara ruhani meminta tolong kepada Ayahanda Guru saat mau menyetop kendaraan sepulang dari kenalan kakak ipar dulu. Secara spontan tiba-tiba saja saya sudah menguhubungi mbah Mad secara ruhani dan mengucap :”Assalamu’alaikum Mbah Mad. Mbah, hujan kok derasnya seperti ini to mbah, mbok mohon barokahnya Mbah, biar hujannya berhenti, agar kami sampai dirumah Mbah Mad tidak basah, terima kasih ya Mbah”.
Lho benar-benar terjadi keajaiban. Seperti hujan itu miliknya Mbah Mad dan nurut sama Mbah Mad. Hujanpun berhenti mendadak, padahal sebelumnya derasnya luar biasa sehingga air tetesannya sebesar biji jagung. Ternyata Mbah Mad tahu bahasa hati, sekalipun disampaikan dari jarak yang jauh. Begitulah, para Aulia selalu faham bahasa hati.
Jaman saya masih kecil dulu, kalau main hujan-hujanan, kena hujan yang deras pipi dan dahi sakit, pedes. Maklum kami anak kampung, ketika kecil dulu jika hujan senang main hujan-hujanan, sangat mengasyikan, saling ciprat air dengan teman. Apalagi kalau ada kubangan yang lalu penuh air, kami berendam disitu persis kerbau dalam kubangan. Itulah sepintas kenangan masa kecil saya, yang sangat mengasyikkan.
Saya lalu mengucap syukur Alhamdulillah ke Hadlirat Allah atas karuniaNya, dimana hujan diijinkanNya segera berhenti, dan tak lupa sayapun segera berucap dalam hati :”Mbah Mad, terima kasih ya Mbah, hujannya sudah berhenti”
Lah tak lama kami sampai ditempat mbah Mad. Dan anehnya ketika kami serombongan mau pulang, tiba-tiba Mbah Mad melambaikan tangan beliau kearah kami. Saya pikir yang dipanggil oleh Mbah Mad adalah teman saya, yang punya kepentingan sowan kepada beliau, eh ternyata saya. Sayapun lalu mendekat kepada beliau, lalu beliaupun mengulurkan tangan beliau kepada saya, dengan heran dan takjub sayapun mencium punggung tangan beliau dengan takzim.
Sayapun juga diberinya amalan tanpa saya memintanya. Dada saya penuh dengan rasa haru setiap kali sowan menghadap para aulia, selalu saja saya, mendapat kasih sayang dan berkahnya. Subhanallah Alhamdulillah.
Demikianlah Karomah Mbah Mad Watucongol, seorang Kekasih Allah. “Doanya sangat mustajabah”. Dan apapun bisa dijadikan sarana untuk melaksanakan hajatnya. Seperti Mbah Mad, atas ijin Allah, bisa menghentikan hujan dalam sekejab. Atas ijin Allah bisa menjadikan baju-baju batiknya sebagai lantaran untuk menolong orang. Atas ijin Allah bisa memberikan amalan yang jika diamalkan secara istiqomah benar-benar luar biasa manfaatnya.
Seperti amalan yang diberikan kepada saya, setelah amalan tersebut saya amalkan dengan istiqomah setelah mendapatkan ijin dari Guru rohani saya, ternyata bisa mencerahkan pemahaman batin bagi saya.
Semoga artikel ini bermanfaat bagi kalian semua.
Terima kasih atas kunjungan kalian di Blog ini. Semoga Allah SWT. seniantiasa melimpahkan ampunan, keselamatan serta keberkahan yang luas kepada kita sekalian. Amin Yaa Robbal’alamin.
Purworejo 31 Agustus 2024
Salam Tauhid Penulis,
NiniekSS
Thanks for reading KAROMAH MBAH MAD WATUCONGOL. Please share...!
0 Komentar untuk "KAROMAH MBAH MAD WATUCONGOL"