MADU & RADANG LAMBUNG
Bismillahirrahmanirrahiim...
Sahabat NiniekSS Dimanapun Anda Berada...
Penyakit pencernaan, maag atau asam lambung termasuk penyakit yang cukup rumit pengobatannya. Karena harus melalui berbagai pendekatan untuk sembuh. Yaitu tertib dalam hal waktu makan, pikiran tak boleh stress, makanan harus aman untuk lambung, tak boleh kecapaian, tak boleh angkat yang berat-berat, tak boleh olah raga yang berat, sebaiknya menghindari bepergian jauh, menghindari duduk terlalu lama agar lambung tidak tertekan. Dan masih banyak lagi yang lain.
Salah satu saja dari pantangan tersebut dilanggar, maka akan menyebabkan maag kambuh, dan untuk pulih kembali, bisa memerlukan waktu yang lama. Bisa sehari, bisa merminggu-minggu, bahkan bisa sebulan lambung terasa tidak nyaman. Bisa jadi lambung rasanya sakit. Perut begah. Perut mual. Diare. Bahkan bisa kepalanya yang pusing.
Terapi penyembuhan lambung dengan mengkonsumsi madu murni, bisa menjadikan lambung lebih cepat sembuh dibanding dengan obat-obatan yang lain. Asal madunya madu yang benar-benar murni, bukan madu yang sudah dioplos dengan lainnya. Dan minumnya harus rutin setiap hari hingga sembuh. Bukan hanya sekali dua kali minum. Kesembuhan berobat dengan madu, akan menghasilkan kesembuhan yang tuntas dan permanen. Meskipun minumnya harus berbulan-bulan. Anggap saja keharusan minum madu sebagai keharusan seperti minum putih, bukan sebagai pengobatan untuk menghindari rasa jenuh.
Seperti niat minum putih adalah agar tubuh selalu sehat, karena tubuh banyak membutuhkan air, maka hendaknya demikianlah kerutinan minum madu, dengan niat agar selalu sehat sepanjang waktu, karena madu adalah obat yang ditunjukkan oleh Allah Swt. untuk berbagai macam penyakit, yang telah dimuliakan dan dihargai Allah hingga difirmankan didalam Al Qur’an. Kurang apalagi kavalidannya ?
Dibawah ini adalah penjelasan tentang pengaruh penggunaan madu terhadap kasus radang lambung dan usus. Baik bagi anak-anak maupun pada orang dewasa.
Penggunaan Madu dalam Pengobatan Radang Lambung dan Usus Pencernaan pada Anak-Anak
Jurnal Kedokteran Inggris (yang merupakan jurnal kedokteran paling terkemuka di Inggris) pada tahun 1985 (edisi 31) mempublikasikan sebuah hasil penelitian yang menggunakan madu untuk mengobati radang lambung dan usus pencernaan pada anak-anak, Penelitian dilakukan atas 169 anak-anak dengan rentang usia berkisar antara 8 harl-11 tahun.
Sampel ini kemudian dibagi menjadi dua kelompok : satu kelompok diberi obat diare secara rutin, termasuk dengan cara pemberian cairan melalui mulut atau tenggorokan (oral). Cairan yang diberikan melalui mulut ini terdiri dari glukosa 111 millimol per liter (2 gram 100 mililiter), sodium 48 millimol per liter, potassium 28 milimol per liter, dan kalor 76 milimol per liter, sesuai dengan rekomendasi dari badan kesehatan dunia (WHO) dan Unicef.
Sedangkan kelompok kedua diberi cairan yang dimasukkan melalui mulut dengan larutan yang sama dengan kelompok pertama, namun mereka juga diberi 50 mililiter madu per liter untuk mengganti kandungan glukosa.
Hasil Penelitian
1. Madu dapat mempersingkat jangka waktu serangan diare terhadap para penderita penyakit radang lambung dan usus pencernaan yang disebabkan oleh bakteri Salmonella, Shigella, dan bakteri E Coll.
2. Efektivitas madu seperti tersebut di atas berasal dari khasiat madu yang dapat menjadi zat antibakteri, yang telah terbukti dalam serangkaian penelitian yang dilakukan sebelumnya di beberapa laboratorium.
3. Kebutuhan akan antibiotik bagi anak-anak yang menjalani pengobatan dengan menggunakan madu, ternyata lebih sedikit dibandingkan anak-anak yang tidak diberi madu.
4. Madu dapat digunakan dengan baik dan aman untuk menggantikan glukosa dalam larutan yang diberikan kepada para penderita diare. Dengan syarat larutan tersebut mengandung sejumlah konsentrat yang biasa dipergunakan dalam kondisi seperti ini. Madu yang diberikan juga harus sebanyak 111 milimol dari setiap glukosa dan fruktosa dalam setiap 1 liter (2 gram/100 mililiter). Efektivitas larutan seperti ini tidak akan pernah lebih buruk dari efektivitas larutan yang menggunakan glukosa dan konsentrat saja.
5. Karena diketahui bahwasanya madu mengandung sejumlah besar gula, maka madu juga dapat digunakan untuk meningkatkan daya serap air dan sodium di dalam usus pencernaan dengan menggunakan metode yang sama dengan metode yang digunakan pada saat penggunaan larutan air beras atau sukrosa.
6. Jumlah madu yang digunakan di dalam penelitian ini adalah sebanyak 50 ml per 1 liter larutan. Madu yang digunakan adalah berupa madu sudah disaring. Larutan dimasukkan melalui mulut, dan terdiri dari sodium 48 milimol per liter, potassium 28 milimol per liter, dan glukosa dan fruktosa 76 milimol per liter.
7. Fruktosa yang terdapat di dalam madu dapat meningkatkan proses penyerapan air di dalam usus pencernaan tanpa penambah penyerapan sodium. Hal ini menjelaskan penyebab terjadinya peningkatan kandungan sodium di dalam darah pada orang-orang yang diberi larutan yang tidak mengandung madu. Hal ini sesuai dengan yang diharapkan oleh medis untuk meningkatkan kandungan sodium di dalam darah tidak menyebabkan munculnya gejala lain.
8. Para peneliti menegaskan bahwa walaupun madu mengandung gula dalam jumlah besar, namun la tidak dapat menyebabkan radang osmotik, jika madu digunakan dengan takaran yang benar dalam larutan yang digunakan untuk melakukan proses rehidrasi bagi para penderita diare.
9. Hasil penelitian ini menegaskan bahwa pemberian madu bersama larutan yang digunakan untuk mengobati penyakit diare dapat mempersingkat jangka waktu diare yang disebabkan bakteri. Dan diare yang disebabkan oleh sebab non-bakteri juga tidak akan mengalami perpanjangan waktu disebabkan penggunaan madu.
10. Penggunaan madu sangat aman dan tidak mengandung bahaya apa pun, seperti tampak dari tidak adanya gejala alergi. Madu juga mudah di dapat di banyak tempat. Jika madu digunakan dengan cara seperti yang tersebut di atas, maka madu akan dapat digunakan secara efektif dalam pengobatan penyakit diare.
Sungguh tepat apa yang disabdakan oleh Rasulullah Saw, "Allah pasti benar, yang berdusta adalah perut saudaramu." Dan beliau menganjurkan laki-laki yang mendatanginya itu untuk kembali memberikan madu kepada saudaranya sampai akhirnya pada kali yang keempat orang itu berhasil sembuh. Apakah pada saat itu Rasulullah Saw telah melakukan penelitian laboratorium terlebih dulu, ataukah beliau telah mempelajari zat-zat khusus yang dapat melawan bakteri terkandung oleh madu?
Tentu tidak. Semua itu adalah kehendak Allah. Hal itu tentulah WAHYU dari Tuhan seru sekalian alam.
Demikian "MADU DAN RADANG LAMBUNG" Semoga bermanfaat. Dengan selalu mengkonsumsi madu yang murni setiap hari, semoga kita semua selalu diberkahi dengan kesehatan, kebahagiaan dan kesejahteraan serta selalu diberkahi dengan perlindungan Allah SWT. Aamiin Yaa Robbal’alaamiin...
Purworejo, 20 Mei 2023
Salam Sehat Dengan Minum Madu,
NiniekSS.
Sumber tulisan : Buku “Terapi Madu” tulisan Prof.dr.Sa’id Hamad
Thanks for reading MADU & RADANG LAMBUNG. Please share...!
0 Komentar untuk "MADU & RADANG LAMBUNG"